Sabar dan
Tawakkal Memelihara Agama
اَلحَمْدُلِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ, اَحْمَدُهُ عَلَى صُنُوْفِ
نِعْمُهِ. اَشْكُرُهُ عَلَى خَيْرِالْقَدْرِ وَشَرِّهِ. وَاسْتَزِيْدُهُ
مِنْ جَزِيْلَ عَطَائِهِ وَبِرِّهِ. اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ
وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً مَنْ اَوْجَدَهُ بَعْدَ
عَدَمِهِ, وَامْتَزَجَ تَوْحِيْدُهُ بِلَحْمِهِ وَدَمِهِ, وَاَشْهَدُ
اَنَّ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ
مِنْ بَرِيَّتِهِ, اَلْمَخْصُوْصُ بِوَحْيِهِ وَرِسَالَتِهِ. اَللَّهُمُ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ المُوْفِيْنَ بِعَقْدِ ذِمَّتِهِ وَاِيْمَانِهِ.اَمَّابَعْدُ
فَيَاعِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَّقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Marilah senantiasa kita
tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan
menajalankan syari’at islam dengan bersungguh-sungguh dalam artian melaksanakan
semua perintahNya dan menjuhi segala apa yang dilarangNya.
Saudara-saudara kaum muslimin
yang berbahagia !!!
Memeluk agama Islam atau masuk islam itu merupakan perkara yang sangat mudah, dan tidak ada kesukarannya. Dapat dilakukan oleh segala orang yang tidak gila (sadar/sehat rohani). Akan tetapi mengerjakan peraturan yang telah diatur oleh agama islam itu tidak semua orang dapat melakukannya. Karena hal tersebut harus dibaringi dengan kesabaran dan tawakkal atau penyerahan diri kepada Allah SWT.
Memeluk agama Islam atau masuk islam itu merupakan perkara yang sangat mudah, dan tidak ada kesukarannya. Dapat dilakukan oleh segala orang yang tidak gila (sadar/sehat rohani). Akan tetapi mengerjakan peraturan yang telah diatur oleh agama islam itu tidak semua orang dapat melakukannya. Karena hal tersebut harus dibaringi dengan kesabaran dan tawakkal atau penyerahan diri kepada Allah SWT.
Tawakkal ‘alallah merupakan hal
yang teramat berat dirasakan hawa nafsu kita manusia, begitupula dengan sabar
dalam mengahadapi cobaan dan godaan. Suka bersabar dan bertawakkal itu adalah
suatu senjata yang perlu ada pada setiap pemeluk agama Islam dalam menjalankan
perintah Allah SWT, dan menolak segala perbuatan terlarang dalam agamanya.
Orang yang beriman kepada
Allah dengan sesungguhnya bersabar bertawakkal kepadanya dalam
menjalankan perintah-perintah yang trdapat didalam agamanya. Tidaklah
dapat diganggu dan diperdayakan oleh Syaithan dan kaki tangannya.
Sebagaimana ferman Allah SWT:
اِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطاَنٌ عَلَى الَّذِيْنَ
اَمَنُوْا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ (النحل: ۹۹)
Artinya: “Sesungguhnya
syaithan tidak mempunyai kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan
menyerahkan diri kepada Allah.” (An-Nahl: 99)
Jadi syaitan itu hanya
dapat memperdayakan orang-orang yang tidan beriman dan tidak menyerahkan
diri kepada Allah. Fiman Allah:
اِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِيْنَ
يَتَوَلَوْنَهُ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُوْنَ (النحل:١٠٠)
Artinya: “Hanya kekuasaan
syaithan itu atas orang-orang yang menurutkan bujukannya dan orang-orang yang
menyekutukan Allah.” (An-Nahl: 100)
Janji hendak melakukan kebaikan,
hendak bersedekah, berinfaq dll amal kebaikan, dapat dirasakan dan dipungkiri
karena menuruti bujuk rayuan syaithan. Syaithan membisikkan kedalam hati orang
yang hendak mengorbankan hartanya dijan yang diridhoi Allah SWT, bahwa nanti
hartanya habis dan susuah mendapat gantinya dan lain sebagainya.
Syaithan terus membisikkan sehingga timbul keraguan, menggoyangkan imannya dan
akhirnya ia tidak percaya kepada janji Allah SWT didalam Al-Qur’an.
Sidang jama’ah jum’ah yang
berbahagia !!!
Untuk menghindari ketergelinciran
beragama kedalam bujukan syaitan maka hendaklah ia memperhatikan firman Allah:
وَلَاتَتَّخِذُوْا اَيْمَانِكُمْ دَخَلًا
بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوْتِهَا وَتَذُوْقُوْا السُّوْءَ
صَدَدْتُمْ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ وَلَكُمْ عَذُابٌ عَظِيْمٌ. (النحل: ٩٤)
Artinya: ”Dan
janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai tipu day antara kamu karna nanti
tergelincir kaki sesudah tegaknya dan nanti kamu merasakan bahaya kejahatan
lantaran kamu berpaling dari jalan Allah dan bagi kamulah azab yang besar.”
(An-Nahl: 94)
Demikianlah jika pemeluk agama
tidak berhati sabar dan tidak bertawakkal kepada Allah, mudah ditipu dan
digelincirkan imannya oleh syaithan.
Maka waktu mengeluarkan harta
untuk keperluan agama Allah hendaklah kita berkeyakinan bahwa apa yang ada pada
sisi Allah lebih banyak, lebih baik dan kekal dari apa yang kita miliki dan
Allah tidak pernah memungkiri janji-janji Nya tetapi syaithanlah yang selalu
berdusta dan mengingkari janji Nya
Dan lagi untuk memelihara iman
hendaklah kita tawakkal menyerahakan diri kepada Allah dan berhati sabar dalam
menghadapi segala macam cobaan dan ujian, karena dengan itulah kita dapat
melaksanakan perintah-perintah agama, sehingga berpengaruh didalam masyarakat
hidup kita. Semoga Allah teguhkan iman kita dan diberikan kita kesabaran dan
tawakkal dalam menjalankan perintahnya dan menjauhkan laranganNya, sehingga
kita selamat didunia dan akhirat. Amin Allahumma Amin Yarabbal ‘Alamin
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ. مَاعِنْدَكُمْ يَنْفَدُوْ وَمَا عِنْدَ اللهِ بَاقٍ
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوُااَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ (النحل: ٩٦)
Artinya: “Apa-apa
yang pada sisi kamu bisa habis, tetepi apa-apa yang ada pada sisi
Allah kekal, dan kami akan membalas
orang-orang bersabar dengan ganjaran yanglebih
baik dari usaha yang mereka telah kerjakan.” (An-Nahl: 97)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ
عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلَايَةِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ
وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ
الْعَلِيْم. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللَه الْعَظِيْمِ لِيْ
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتُ وَالمُؤْمِنِيْنَ
وَالمُؤْمِنَاتُ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُرُ الرَّحِيْمِ.
0 komentar :
Posting Komentar