Jalan Mendekati Allah SWT
الَحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ الحَيَاةَ رَأْسَ
مَالِنَا فِيْ هَذِهِ الدَّرِ. وَبِهَا يَتَمَكَّنُ اَنْ نَعْمَلَ
لِسَعَادَةِ دَارِ الْقَرَارِ. اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ
لَاشَرِيْكَ لَهُ. الَّذِيْ اَمَرَنَا اَنْ نَفْعَلُ الخَيْرَ وَ نَتْرُكُ
الشَّرَّقَ فِيْ خُشُوْعٍ وَاِخْلاَصِ السَيْدِ الاَخْيَارِ. وَاَشْهَدُ
اَنَّ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ
تَرَكْنَا عَلَى الخَنِيْفِيَّةِ السَّمْحَةِ لَيْلِهَا كَالنَّهَارِ. اَللَّهُمُ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ الهُدَاةِ الْاَطْهَارِ. اَمَّابَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللهِ
اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَّقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Marilah senantiasa kita
tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan
menajalankan syari’at islam dengan bersungguh-sungguh dalam artian melaksanakan
semua perintahNya dan menjuhi segala apa yang dilarangNya.
Saudara-saudara qaum muslimin
yang berbahagia !!!
Sesungguhnya Allah SWT amat dekat
dengan manusia, lebih dekat dari pada urat nadi kita sendiri, sebagaimana
diterangkan didalam Al-Qur’an:
وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الوَرِيْدُ (ق: ١٦)
Artinya: “Dan kami lebih dekat
kepadanya dari urat nadinya (lehernya)”. (Qaf: 17)
Maksud dari ayar ini sebenarnya
ialah Allah lebih mengetahui keadaan kita dari diri kita sendiri.
Disini bukan hendak dibicarakan tentang dekat atau jauhnya Tuhan kepada kita.
Tetapi tentang jalan yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya supaya mendapatkan
keridhaannya.
Kedudukan kita akan dekat kepada
Allah jikalau kita termasuk kedalam golongan MUQARRABIN, yakni orang-orang yang mendekatkan diri.
Dan jauh kedudukan kita kepada Allah jikalau termasuk kedalam golongan MAGHDHUBIN (orang-orang yang sesat/dibenci)
kalau kita jalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, maka kita
tergolong kedalam qaum MUQARRABIN.
Dan sebaliknya, kita akan mendapat gelar MAGHDHUBIN. Jadi kedudukan kita bisa dekat kepada Allah dan bisa
juga jauh dari-Nya.
Adapun jalan mendekati Allah,
tidak dapat kita tempuh dari melalui satu jalan saja, seperti dari sudut
akhirat saja, atau keduniaan saja. Karena agama islam itu adalah agama dunia
akhirat. Didunia kita harus baik dan akhirat juga harus baik agar kehidupan dunia akhirat
dapat stabil. Sebagaimana Allah SWT mengajarkan kita berdoa didalam Al-Qur’an:
ربنا اتنا في الدنيا حسنة
وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار (البقرة ١٠٢)
Artinya: “Ya Tuhan kami, berikankah kami kebaikan
didunia, dan kebaikan diakhirat, dan selamatkanlah kami dari siksaan neraka”.
(al-Baqarah: 102)
Dan Nabi kita
Muhammad SAW telah bersabda:
ليس بخيركم من ترك الدنياه لاخرته, ولاخرته
لدنياه, حتي يصيب منهما جميعا فأن الدنيا بلاغ ألى الاخرة, ولاتكونوا
كلا على الناس (ابن عساكر)
Artinya: “Bukanlah
orang-orang yang paling baik dari pada kamu siapa yang meninggalkan dunianya
karena akhirat, dan tidak pula meninggalkan akhiratnya karena dunianya,
sehingga ia dapat kedua-duanya semua. Karena di dunia itu penyampaikan akhirat.
Dan jangankah kamu jadi memberatkan atas sesama manusia“.
Saudara-saudara yang berbahagia !!!
Manusia di jadikan oleh tuhan di dunia ini,adalah bertanggung
jawab dihadapan Allah atas segala usaha dalam penghidupan didunia. segala
nikmat yang di berikan oleh Allah kepadanya, seperti kekuatan dan pengetahuan
harus di gunakan di jalan yang di benarkan oleh Allah SWT, menurut
petunjuk-Nya, untuk mencari keridhoan-Nya. Pendeknya kita harus berusaha untuk
kebaikan dunia ini dengan segala kemampuan yang ada pada diri kita, yaitu
kebaikan yang akan di rasakan oleh keluarga, bangsa dan manusia seluruhnya.
Semakin rajin kita menunaikan tugas kewajiban dan tanggung jawab
untuk kemaslahatan umum, maka semakin dekat pulalah kedudukan kita kepada Allah
SWT, dan semakin melimpah ruah nikmatnya kepada kita. di samping mengerjakan
kewajiban individu kepada Allah seperti; sholat, puasa, zakat dan haji. Sebaliknya
semakin malas dan enggan menunaikan tugas dan tanggung jawab maka semakin
jauhlah kedudukan kita dan semakin menjauh rahmat Allah dari diri
kita. Maka jalan mendekati tuhan itu, ialah
bekerja sungguh-sungguh didalam urusan duniawi ini untuk
kebaikan dan kemaslahatan ummat manusia, agar dengan usahanya itu keadaan ummat
menjadi lebih baik, disamping ia menjalankan kewajibannya dalan hal ‘ubudiyah
kepada Allas SWT.
Semoga dengan
yang adil itu, yakni kita tidak tebang pilih, antara urusan duniawi dan
ukhrawi. Allah tetap menolong ruang gerak kita dan amal ibadah kita untuk
kebaikan kita didunia dan di akhirat. Amin Allahumma Amin YRB.....
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتُّقُوْا رَبَّكُمْ لِلَّذِيْنَ
اَحْسَنُوْا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَاَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ اِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ. (الزمر: ١٠)
Artinya: “Katakanlah: hai
hamba-hambaku yang beriman, takutlah kepada tu hanmu bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, di dunia ini ada
kebaikan. Dan bumi Allah itu luas sesungguhnya orang-orang yang sabar itu disempurnakan
oleh Allah dengan ganjaran yang tidak terhitung”.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ
عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلَايَةِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ
اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
وَاسْتَغْفِرُاللَه الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ
وَالمُسْلِمَاتُ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتُ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ
الْغَفُرُ الرَّحِيْمِ.
0 komentar :
Posting Komentar